Implikasi nama Allah Al-Ahad terhadap kurikulum pendidikan karakter

<p class="15bIsiAbstractBInggris">Islam pays great attention to The Character Of Education. superiority of the friendships have qualified knowledge and become a reference for menkind until end time, it cannot be separated from way Prophet  who prioritized their character education before devoting all knowledge, this continues instilled together with knowledge. Moral or today is not less popular even in Western education, but conditions field moral decline are anywhere. There needs conceptual solution implementation should be. Divining guidance through Asmaul Husna full few people perform regularly, unfortunately has reached ta'abbud according what Shari'ah wants, which only memorizing creating, also understanding practicing its contents. In educational institutions, necessary formulate right imply on basis Allah's revelation curriculum. This study uses qualitative method library research model, researcher main instrument. author chose one as object study, namely name Allah "Al-Ahad", found that strong implication curriculum both objectives' content, methods, evaluation.</p><p class="16aJudulAbstrak"><strong>Abstrak </strong> </p><p>Islam sangat memperhatikan pendidikan karakter. Keunggulan para sahabat hingga memiliki ilmu yang mumpuni dan menjadi rujukan ummat manusia akhir zaman, tidak terlepas dari cara Nabi r mengutamakan karakter mereka sebelum mencurahkan segala ilmu, ini terus ditanamkan berbarengan dengan ilmu. Pendidikan akhlak atau dewasa kalah bergembar-gembor dalam Barat sekalipun, namun kondisi di lapangan kemerosotan terjadi mana-mana. Perlu ada solusi konseptual bagaimana semestinya pelaksanaan Petunjuk ilahi melalui asmaul husna sarat akan karakter, sedikit orang mewiridkannya secara rutin, sayangnya belum sampai pada <em>ta’abbud</em> sesuai diinginkan syariat, bukan hanya menghafal mewiridkan, tapi juga memahami mengamalkan kandungannya. Di lembaga pendidikan, perlu formulasi tepat wahyu kurikulum tepat. Penelitian menggunakan metode kualitatif model studi kepustakaan (library research), mana peneliti sebagai instrumen utamanya. Penulis memilih salah satu objek kajian, yaitu nama “Al-Ahad”, didapati Agung implikasi kuat baik tujuan, isi, metode, maupun evaluasi.</p>